Bukan hal baru lagi bahwa menjadi seorang pendekar SH terate
merupakan dambaan setiap siswa PSHT. Mereka akan siap dilatih diterpa materi
dari tingkat ke tingkat yang lebih tinggi. Sudah tidak asing lagi banyak siswa diwajibkan
memperoleh derasnya materi yang bakal mereka terima. Saat mereka lulus memenuhi
target, maka hadiah yang layak baginya adalah naiknya ke tingkat yang lebih
tinggi. Bukan usaha yang mudah memenuhi target ini, terbukti banyak siswa yang berhenti
karena sulitnya menjadi pendekar SH Terate.
Di ranting kami yaitu tepatnya di Ranting Candipuro Cabang
Lumajang Jawa Timur ada sebuah tradisi unik untuk siswa yang lulus tes kenaikan
tingkat ke hijau. Tradisi tersebut adalah potong rambut sampai gundul plontos bagi
siswa laki-laki. Kebiasaan ini bermula dari awal diadakan latihan SH Terate pertama
kali hingga sekarang. Karena sudah menjadi kebiasaan, maka akan terus dijadikan
tradisi oleh warga SH Terate khususnya di Ranting Candipuro. Tradisi gundul bagi
siswa hijau merupakan wujud dari kecintaan siswa terhadap SH Terate. Siswa yang
bangga akan organisasi tercinta, meskipun gundul plontos tentu tidak peduli nantinya
diejek teman di sekolah atau siapapun sehingga menjadikan siswa seorang yang
sabar dan mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Tradisi gundul ini disamping merupakan ujian mental bagi
siswa juga bermanfaat saat berlatih. Salah satu tujuannya mengapa siswa hijau diharuskan
potong gundul khususnya saat berlatih materi kripen, dengan dipotongnya rambut
siswa tersebut akan terbebas dari tarikan rambut atau jambakan. Hampir semua
warga SH Terate khususnya laki-laki di ranting Candipuro kalau ditanya pernah apakah
potong gundul mas? jawabannya pasti pernah saat sabuk hijau karena itu tradisi
ranting kami. (angga)