Monday 22 February 2016

Pesan Moral Yang Dapat Kita Serap Dari Cerita Alm. Mas Madji



Ada cerita menarik tentang sosok Alm Mas Tarmaji Budiharsono saat beliau ditunjuk menjadi siswa tingkat 3 satu-satunya oleh Mas Imam Kusupangat berikut ini ceritanya.

Latihan Tingkat III
Pada suatu siang, sekitar pukul 11.00 WIB, di Tahun 1978, Tarmadji dipanggil R.M Imam Koesoepangat di rumah Pak Badini. Orang yang diminta memanggil dia adalah Soebagyo.TA. Tanpa berpikir dua kali, ia berangkat ke Oro-Oro Ombo, tempat kediaman Pak Badini. Mas Imam mengutarakan niat, akan membuka latihan tingkat III. Tarmadji sendiri yang dipilih untuk dilatih sekaligus diangkat dan disyahkan menjadi Pendekar Tingkat III.
“Kula piyambak,Mas? (Saya sendiri,Mas?)” tanya Tarmadji agak kaget.
“Njih.Dik. Dik Madji piyambak!, (Ya, Dik. Hanya Dik Tarmadji sendiri!)” jawab Mas Imam.
Mendengar jawaban itu, Tarmadji dengan santun, menolak. la tidak bersedia disyahkan menjadi Pendekar Tingkat III jika sendirian. “Kula nyuwun rencang. Mas (Saya minta teman,Mas), “Tarmadji meminta.
“Nek Dik Madji nyuwun rencang, sinten? (Kalau Dik Madji minta teman, siapa?)” tanya Mas Imam.
Tarmadji saat itu langsung menyebut nama-nama Pendekar Tingat II seangkatan. Namun Mas Imam menolak dan bersikukuh tetap hanya akan mengangkat Tarmadji sendiri. Terjadi tarik ulur. Satu sisi Mas Imam bemiat hanya akan mengangkat dia, namun Tarmadji tetap minta teman.
“Sapa Dik, kancamu?” tanya Mas Imam. Tarmadji menyebut nama Soediro.
Nama ini pun semula ditolak. Namun atas desakan dia, akhimya Mas Imam menyetujui dengan syarat ia harus mau ikut menangung risiko. Dalam pikiran Tarmadji, apa yang disebut risiko, waktu itu adalah risiko pembiayaan yang terkait dengan pengadaan persyaratan pengesahan (ubarampe). Karenanya, ia langsung menyanggupi.
Hari-hari berikutnya, Tarmadji dan Soediro, mulai berlatih tingkat III. Pelaksanaan latihan berjalan lancar. Namun pada saat mereka disyahkan, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Sesuatu itu, adalah hal yang di luar perhitungan akal sehat. Sesuatu yang erat kaitannya dengan misteri ghaib. Tarmadji tidak pemah menduga bahwa misteri itu akan berbuntut panjang. Dan, Wallahu a’lam bi ssawab, hanya Allah yang Maha Mengerti. Temyata dalam perjalan hidup, Soediro lebih dulu dipanggil Yang Kuasa.
Peristiwa itu, sungguh, sangat menggetarkan jiwa Tarmadji. Pedih rasanya. Lebih pedih lagi, saat ia melihat Mas Imam menangis di samping jenazah saudara seperguruannya itu. Semoga anrwah beliau diterima di sisi-Nya.

Pesan Moral Untuk Kita
Saat Mas Madji diberikan amanah menjadi pendekar tingkat 3 oleh mas Imam, beliau sempat menolaknya. Karena menerima amanah semacam ini harus mempunyai tanggung jawab yang besar. Dalam menerima amanah kita harus siap jasmani maupun rohani. Bahkan sempat terjadi tarik ulur antara Mas Imam dan Mas Madji.
Hal ini sangat bertolak belakang yang dialami para pejabat negara saat ini, mereka justru berebut kursi wakil rakyat atau kursi pimpinan. Mereka bangga menerima amanah menjadi wakil rakyat. Bahkan mereka sudi menjatuhkan lawan politiknya demi jabatan semata.

Thursday 18 February 2016

Apa Yang Menyebabkan Terjadinya Disintegrasi Dalam Tubuh Organisasi PSHT?

Belakangan ini kita sebagai warga PSHT dikagetkan dengan munculnya organisasi-organisasi baru. Para pendiri organisasi ini tak lain adalah lahir dan dibesarkan di PSHT. Mereka menganggap dan meyakini bahwa organisasi yang mereka dirikan adalah yang paling benar.

(Ibarat pohon yang tumbuh menjulang tinggi, angin yang meniupnya akan terasa semakin kencang hingga menyebabkan ranting pohon patah dan jatuh)

Ini adalah sebuah resiko dari organisasi besar seperti Persaudaraan Setia Hati Terate dimana semakin hari organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate berkembang semakin pesat hingga ke pelosok negeri. Berikut ini adalah sebuah argumentasi tentang faktor yang menyebabkan terjadinya disintegrasi dalam tubuh organisasi PSHT Pusat Madiun antara lain sebagai berikut :

1.     Perbedaan ideologi
Pandangan yang berbeda tentang ajaran dan aturan yang selama ini diterapkan akan menjadikan orang mempertahankan ideologinya sendiri. Bahkan menganggap bahwa ajaran yang selama ini diterapkan sudah salah. Ini adalah salah satu contoh yang tidak benar dari pelaku disintegrasi.

2.     Tingginya ego
Tingginya sikap egoisme menjadikan mereka akan mempertahankan ideologinya yang sudah mereka anggap benar. Mereka tidak akan mempedulikan dampak yang akan terjadi dari sikap egonya yang tinggi.

3.     Intoleran
Dari sikap egoisme yang tinggi akan menyebabkan dampak intoleran terhadap aturan organisasi yang sudah berlaku. Mereka dengan sadar akan berani melanggar aturan yang mereka anggap salah. Mereka berani untuk tidak mematuhi aturan yang sudah berlaku.

4.     Pengaruh politik
Politik sangat berpengaruh terhadap situasi disintegrasi saat ini. Banyaknya partai politik di Indonesia yang sudah terpecah-pecah hingga terdapat dua kubu dalam satu partai. Hal ini berpengruh juga terhadap perkembangan organisasi pencak silat. Adanya sesorang yang gila jabatan akan berambisi merebut kursi pimpinan dalam organisasi

Seandainya dari 4 faktor di atas dapat mereka dihilangkan atau samarkan, maka perpecahan tidak akan terjadi. Akibat dari tidak adanya sikap toleran dengan aturan organisasi, maka yang terjadi adalah disintegrasi atau perpecahan.

Para pinisepuh organisasi yang sudah berbeda haluan akan mengambil JALAN PINTAS dengan cara mendirikan ORGANISASI BARU.


Untuk itu kami segenap warga PSHT mengajak saudaraku di seluruh dunia untuk tidak terpengaruh dan tetap bersatu demi keutuhan organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun. (by Rokhmat Jevan Aliangga)

Wednesday 10 February 2016

Bantahan Atas Pernyataan Bahwa PSHT Tidak Ada Kaitannya Dengan Ki Hajar Harjo Utomo.

Belakangan ini banyak muncul berbagai macam permasalahan di dalam organisasi kita. Permasalah itu muncul baik dari luar organisasi maupun dari dalam organisasi itu sendiri. Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal). Tutur kata Alm. Mas Madji. Sudah ada pernyataan dari sebuah situs di salah satu organisasi pencak silat (tidak disebutkan namanya).

Mereka menyatakan bahwa Persaudaraan Setia Hati Terate tidak ada kaitannya dengan Alm. Bapak Ki Hajar Harjo Utomo Pendiri SH PSC tahun 1922. Mereka juga menganggap bahwa PSHT dirikan oleh Bpk.Santoso Kartoatmodjo dan Bpk.Soetomo Mangkoedjojo pada tahun 1951. Pernyataan ini berdasarkan perubahan nama dari SH PSC menjadi PSHT, mereka mengganggap bahwa perubahan nama sama artinya dengan lahirnya organisasi baru.

“Tidak benar bila perubahan nama diartikan sebagai kelahiran organisasi baru”

Mari kita ambil sebuah contoh angkatan perang di negeri ini sebut saja TNI (Tentara Nasional Indonesia).


Berdasarkan sejarahnya :
Pada tanggal 22 Agustus 1945 dengan nama Badan Keamanan Rakyat. Pada tanggal 5 Oktober 1945, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat pembentukan tentara kebangsaan yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat. Mulai tanggal 8 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Pada tanggal 26 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan maklumat tentang penggantian nama Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia. Pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno meresmikan penyatuan TRI dengan laskar-laskar perjuangan menjadi satu wadah tentara nasional dengan nama Tentara Nasional Indonesia.

Pada 5 Oktober 2015 lalu TNI merayakan ulang tahunnya yang ke 70. Artinya kelahiran TNI dimulai pada tanggal 5 Oktober 1945 saat bernama (TKR) Tentara Keamanan Rakyat. Perubahan nama tidak jadi patokan dalam menentukan kelahiran sebuah organisasi.

SH PSC merupakan cikal bakal berdirinya organisasi besar Persaudaraan Setia Hati Terate. Perubahan nama tidak menjadi patokan seperti yang dilaksanakn oleh TNI. Maka dari itu kelahiran PSHT adalah kelahiran SH PSC yaitu pada tahun 1922. Bagi mereka yang menganggap salah argumen ini berarti ia tidak mengakui kelahiran TNI tahun 1945.

Tuesday 9 February 2016

GIF Animation PSHT Ranting Candipuro


PSHT Menampilkan Atrasinya dalam Acara Indobatt 01 Medal Parade di Sudan

Indonesia Raya kembali bergema dipadang pasir nan tandus saat penyematan medali penghargaan PBB kepada pasukan TNI Satgas Indobatt (kontingen Garuda XXXV-A) dan Military Observer yang tergabung dalam misi perdamaian dibawah bendera UNAMID (United Nations – African Union Mission in Darfur) di El-Geneina, Darfur Sudan.

Dubes RI Khartoum Burhanuddin Badruzzaman menghadiri upacara penyamatan medali PBB pada 19 Januari 2016 berlangsung di El-Geinena, Darfur Barat, Sudan. Seluruh rangkaian pelaksanaan upacara medal parade berlangsung lancar dan meriah dengan defile prajurit TNI dan aktrasi ketangkasan serta penampilan seni budaya nusantara oleh prajurit TNI. Salah satu penampilan dari TNI adalah menunjukkan atraksi pencak silat beladiri asal Indonesia. Para warga Persaudaraan Setia Hati Terate diberi kesempatan dalam acara ini.


Penghargaan dari PBB merupakan pengakuan terhadap peran serta Pemerintah Indonesia dalam misi perdamaian dunia sekaligus membuktikan kemanpuan TNI dan Polri dalam misi PBB yang memberi dampak positif bagi Indonesoa sebagai salah satu perwujudan dari amanat pembukaan UUD 1945 untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Monday 8 February 2016

Inilah 4 Bukti Kecerdasan Yang Dimiliki Ki Hajar Harjo Utomo.

Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah salah satu Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI dari Madiun, Jawa Timur. Ketika berjuang dalam perintisan kemerdekaan RI, ia bergabung dengan Organisasi Boedi Oetomo, Syarekat Islam dan Taman Siswa. Selain begabung dengan organisasi tersebut, Ki Hadjar Hardjo Oetomo juga mendirikan organisasi pencak silat SH Pemuda Sport Club (SH-PSC) yang kemudian menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate. Dibidang ekonomi untuk membantu masyarakat untuk lepas dari penindasan lintah darat,ia mendirikan perkumpulan Harta Djaja semacam koperasi sekarang. (sumber www.shterate.com)

Itulah sekilas riwayat Ki Hadjar Hardjo Oetomo  yang Perlu diketahui bahwa beliau adalah seorang yang memiliki kecerdasan. Kecerdasan itu mengantarkan beliau menjadi salah satu pahlawan perintis kemerdekaan. Setelah saya membaca beberapa atikel dan mencoba menghubung-hubungkan dapat diketahui bahwa Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah orang yang cerdas di masa itu. Berikut ini adalah bukti-bukti yang berhasil saya himpun dari analisa beberapa situs.

1.      Kecerdasan Dalam Mengasai Ilmu Dari Sang Guru
Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.

2.      Kecerdasan Dalam Dunia Pendidikan
Berdasarkan Peraturan pendidikan dasar untuk masyarakat pada waktu Hindia Belanda pertama kali dikeluarkan pada tahun 1848, dan disempurnakan pada tahun 1892 di mana pendidikan dasar harus ada pada setiap Karesidenan, Kabupaten, Kawedanaan, atau pusat-pusat kerajinan, perdagangan, atau tempat yang dianggap perlu. Karesidenan yang ada di Jawa Timur salah satunya berada di Madiun.
Di Karesidenan Madiun Ki Hajar Harjo Utomo menjadi salah seorang guru SD tepatnya di Benteng Madiun. Menjadi seorang guru di zaman Hindia Belanda tentu tidak mudah, sejarah guru di masa itu mencatat bahwa guru harus menguasai baca, menulis dan berhitung, beliau sudah menguasai itu.

3.      Kecerdasan Dalam Bekerja Keras
Dalam bekerja menjadi mantri di pasar Spoor Madiun yang ia ditempatkan di Mlilir dan atas prestasinya dalam bekerja menjadikan beliau berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan. (Ajund Opsioner kalau tidak salah artinya semacam penasehat)

4.      Kecerdasan Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan
Beliau masuk organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI). Organisasi ini merupakan salah satu organisasi ekonomi perintis kemerdekaan.

Tidak bermaksud mengumbar ajaran PSHT. Karena artkel ini sifatnya hanya sejarah, dan sejarah adalah bagian dari ilmu pengetahuan umum. Setiap ilmu pengetahuan umum semua orang boleh mengetahuinya.

Jas merah
Jangan sekal-kali melupakan sejarah
(bung karno)


Friday 5 February 2016

3 Alasan Mengapa PSHT disebut Sebagai Aliran Pencak Silat Terbesar di Indonesia.



Pencak silat sebagai budaya asli Indonesia sangat berperan penting dalam membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Pencak silat sendiri merupakan wujud dari rasa cinta tanah air dalam rangka bela negara yang diwakilkan oleh kalangan masyarakat.  Dalam kurun waktu yang lama bangsa Indonesia telah banyak melahirkan berbagai macam aliran pencak silat yang tersebar di Indonesia. Salah satu aliran pencak silat yang disebut-sebut sebagai aliran pencak silat terbesar di Indonesia adalah Persaudaraan Setia Hati Terate.

PSHT merupakan jenis aliran pencak silat yang didirikan di Madiun Jawa Timur. Hampir satu abad berdiri organisasi ini telah menjelma menjadi organisasi yang paling disegani. PSHT berkembang dan melebarkan sayapnya sampai ke pelosok negeri menjadikan organisasi ini terbesar se Indonesia. Tiga alasan utama ini menjawab mengapa PSHT disebut sebagai aliran pencak silat terbesar di Indonesia, berikut alasannya :

1.      Tujuan yang mulia
Sudah jelas kalau sebuah organisasi yang mempunyai tujuan yang baik akan terus dicari. Tujuan SH Terate yaitu membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah. Merupakan titik puncak dari ajaran SH Terate yang sudah dikembangkan selama ini.

2.      Tiap tahun anggota tetap selalu bertambah
Setiap bulan Muharam SH Terate terus mengesahkan anggotanya menjadi anggota tetap. Pengesahan dilakukan diseluruh negeri tak terkecuali di luar negeri. Tiap tahunnya organisasi PSHT rata-rata bisa mengesahkan sekitar 40.000 warga baru dari seluruh Indonesia termasuk luar negeri.

3.      Tidak ada istilah pengurangan jumlah anggota
SH Terate tidak mengenal dengan pengurangan anggota. Siapa saja mereka yang bergabung hingga disahkan menjadi warga tingkat 1, maka selamanya akan terus menjadi anggota kecuali kematian.

Tiga alasan utama inilah yang menjadikan SH Terate menjadi aliran pencak silat terbesar di Indonesia. Maka tidaklah cukup berbangga bila kesuksesan PSHT tidak diimbangi dengan turut serta mengembangkan ilmu SH Terate dimanapun berada.